Senin, 21 Maret 2011

…TABIR JODOH…




















“Oh ibu, usiaku sudah lanjut, namun belum datang seorang pemuda pun meminangku? Apakah aku akan menjadi perawan seumur hidup?” Kira-kira begitulah keluhan seorang gadis Mekah yang berasal dari Bani Ma’zhum yang kaya raya.

Mendengar rintihan si anak, ibunya yang teramat kasih dan sayang kepada anaknya lantas kalang kabut ke sana ke mari untuk mencari jodoh buat si puteri. Pelbagai ahli nujum dan dukun ditemuinya, ia tidak peduli berapa saja uang yang harus keluar dari saku, yang penting anaknya yang cuma seorang itu dapat bertemu jodoh.

Namun sayang usaha si ibu tidak juga menampakkan hasilnya. Buktinya, janji-janji sang dukun cuma bualan kosong belaka. Sekian lama mereka menunggu jejaka datang melamar, akan tetapi yang ditunggu tidak pernah nampak batang hidungnya.

Melihat keadaan ini, tentu saja gadis Bani Ma’zhum yang bernama Rithah al-Hamqa menjadi semakin bermuram durja, tidak ada kerja lain yang diperbuatnya setiap hari kecuali mengadap di depan cermin untuk memandang diri sambil terus bertanya-tanya, “Mengapa sampai hari ini tidak kunjung datang juga seseorang yang akan menikahiku?”

Penantian jodoh yang ditunggu-tunggu Rithah akhirnya tamat tatkala ibu saudaranya yang berasal dari luar daerah berkunjung ke rumah mereka dengan membawa jejaka tampan. Akhirnya Rithah yang telah lanjut usia pun menikah dengan jejaka yang muda rupawan.

Kenapa si pemuda itu bersedia menikahi gadis Bani Ma’zhum yang telah tua itu..? Oh… ternyata ada udang di balik batu. Rupa-rupanya jejaka rupawan yang miskin itu hanya menginginkan kekayaan Rithah yang melimpah ruah.

Ketika si jejaka telah berhasil menggunakan sebagian harta Rithah, dia pun pergi tanpa pesan dan pamitan…. Dan tinggallah kini Rithah seorang diri, menangisi pemergian suami yang tidak tentu ke mana perginya. Kesedihan dan kemurungannya dilampiaskan Rithah dengan membeli beratus-ratus gulung benang untuk dipintal (ditenun), setelah jadi hasil tenunannya, wanita itu mencerai beraikan lagi menjadi benang. Lalu ia tenun lagi dan ia cerai beraikan lagi.

Begitulah seterusnya ia jalani sisa-sisa hidupnya. Sesuailah kata-kata jahiliyyah mengatakan, “ Asmara bisa membuat orang jadi gila sasau.” (tentu bagi orang-orang yang tidak memiliki iman).










Tidak ada komentar:

Posting Komentar