Kamis, 13 November 2014

Aku adalah Aku.. bersinarlah dengan caramu..




Pernahkah kamu merasa iri dengan kesuksesan, kehebatan, ketenaran, dan segudang kelebihan lain yang dimiliki orang-orang yang kamu ketahui? Dan tanpa sadar kamu begitu silau dengan kelebihannya, begitu senang mengetahui aktivitasnya yang penuh dengan inspirasi, dan kamu teramat ingin menjadi sepertinya. Kamu merasa bahwa dirimu sangat jauh dari sosoknya yang berkilau. Jika dirinya ibarat bintang yang bersinar terang, maka kamu ibarat awan hitam di langit pekat. Kamu hanya bisa mengintipnya, berharap suatu masa kan menjadi sepertinya.

Ya, mungkin banyak di antara kamu yang  pernah merasakan hal tersebut. Namun apakah yang dapat kamu lakukan? Hanya menjadi manusia yang iri dengan kelebihan-kelebihan orang lain, menjadi penonton segala kecemerlangan orang lain, atau kamu justru ingin menjadi pribadi yang juga bisa mengibarkan segala potensi positif kepada orang lain? Pilihan tersebut ada pada diri masing-masing dengan Allah sebagai penggenggamnya.


“Aku adalah aku.
Aku bukan kamu, dia, atau mereka.
Aku adalah aku dengan segala kelemahan yang ada.
Aku dengan segala kelebihan yang Allah berikan.
Aku  yang berdiri tegak karena curahan cinta dan kasih sayang-Nya yang melimpah ruah.
Maka Aku, adalah aku yang kan bersinar terang dengan jalanku tuk menyinari sekitar karena-Nya.”

Mungkin kamu masih iri karena melihatnya di luar sana semakin berkilauan, sementara dirimu masih merangkak menuju langit cita dan cinta. Aku, kamu, dia, dan mereka sudah Allah berikan alur hidupnya masing-masing. Tak usah berkecil hati jika saat ini kamu belum sesukses, secemerlang, sebaik ia yang telah lebih dahulu menjemputnya. Tak salah jika kamu mengaguminya, tetapi jangan sampai membuatmu lupa diri. Justru yang harus kamu lakukan adalah banyaklah belajar darinya, ambilah energi positif darinya, dan terapkanlah energi itu dengan caramu sendiri.

Yakinlah, dirimu akan selalu punya tempat di hati segenap manusia dengan sinarmu yang unik. Yakinlah bahwa dirimu akan mampu menjadi secemerlang dirinya ataupun bahkan lebih dari itu. Percayalah bahwa “Aku adalah Aku. Aku bukan kamu, dia, atau mereka. Aku adalah Aku yang kan bersinar terang dengan jalanku tuk menyinari sekitar karena-Nya.” Just be your self, bersinarlah dengan caramu sendiri..

(Mari terus bersyukur :))

Kamis, 23 Oktober 2014

Dalam diamku, kau selalu ada...






Beberapa hari ini hatiku gundah memikirkan apa yg sebenarnya terjadi. Rasa bimbang dan gelisah menyelimutiku. Kontak antara aku dan diriku selalu saja hadir dalam setiap keadaan. Dua hari semenjak kejadian yg tak sengaja ku alami itu terjadi. Setiap kali kerja dan saat ku dirumah, rasa itu terus saja datang. Pola tidurku pun sekarang berubah, setiap kali sampai di rumah sepulang dari kerja, aku ingin segera merebahkan badan ini. Aku ingin bayangan-bayangan itu segera hilang dalam pikiranku dan semoga ini kan segera berakhir. Dalam dini hari, aku pun terbangun, kemudian terbayang kembali. Akhirnya kuputuskan untuk menenangkan diri ini dengan mengambil air wudlu, kemudian melakukan Qiyaumul lail.
Masih terbayang sosok wajah itu, masih terlintas sosok senyum itu. Ku rindukan kembali tegur sapa saat di gang kecil itu, ku rindukan kembali hangatnya pertemuan singkat di kota ini. Ya Allah… jangan pernah hapus senyum itu dari wajahnya. Dalam senyumannya kutemukan ketenangan, di wajahnya kutemukan kedamaian… Engkaulah hujan yg meneduhkan jiwa ini.

ku harap senyumnya masih selalu ada untukku. Maaf jikalau selama ini ku hanya terdiam. Dalam diam ku mencoba untuk tetap setia, dan teguh pada pendirianku. Ku harap dia merasakan apa yg sedang kurasakan sekarang. Ya Allah… sesungguhnya Engkau adalah sebaik-baik pemberi ketenangan. Engkau lebih tau tentang apa yg hamba rasakan sekarang. Segalanya telah Engkau gariskan, hamba mencoba tuk ber-ikhtiar. Bimbinglah hambaMu ini, jadikan setiap proses yg hamba jalani sebagai bekal hamba menuju kedewasaan.

Dia adalah sosok yg tegar, aku salut pada pendirian dan keyakinannya. Aku kagum pada kesederhanaannya. Kuharap kita bisa bertemu kembali. Ya Allah… lindungi dan jagalah dia selalu dalam kasihMu, sesungguhnya Engkau adalah sebaik-baiknya pemberi perlindungan…
Amiin…

Dalam diamku, kau selalu ada…
Bandung, 24 Oktober 2014

Kamis, 14 Agustus 2014

Cara Membuat Keputusan yang Baik dan Efektif




Menentukan suatu keputusan besar kadang merupakan hal yang berat untuk dilakukan, meskipun sudah berpikir bagaimana cara membuat keputusan yang efektif dan baik bagi semua pihak, namun dengan melihat masalah yang dihadapi kadang merupakan pilihan berat untuk kita apabila masih ada keraguan.

Untuk dapat mengambil keputusan yang efektif, maka ada beberapa hal yang patut kita ketahui agar apa yang kita putuskan tidak menjadi penyesalan dikemudian hari.
  1. Pertama, jika memang sudah memutuskan untuk suatu hal, maka jangan sampai ada keraguan atau takut akan bayang-bayang yang belum tentu terjadi.
  2. Yakinlah bahwa keputusan tersebut adalah yang terbaik dan memang benar harus dilakukan.
  3. Jika keputusan yang kita ambil melibatkan orang banyak, ada baiknya untuk meminta pandapat mereka, apa dampak bagi orang lain dan bagaimana anda seharusnya harus memutuskan agar tidak menimbulkan kata sindiran dan dapat saling mengerti antar sesama.
  4. Dan yang terakhir, jika tak ada lagi orang yang dapat diharapkan untuk memberikan pendapat, maka ikutlah pada kata hati dan insting diri sendiri. Karena apa yang menjadi insting kita biasanya manjur untuk memberikan keputusan terbaik bagi kita.
Demikianlah sedikit tentang bagaimana kita dapat belajar mengambil keputusan yang baik dan cara membuat keputusan yang efektif. 

Semangat... : )



Rabu, 06 Agustus 2014

Susah'nya Mencari Kontrakan



 
Ada istilah "berakit-rakit kehulu, berenang-renang ke tepian. Bersakit-sakit dahulu, bersenang-senang kemudian......." Tapi sakitnya jangan lama-lama yaaaaa........
gak semua orang mampu untuk beli rumah idaman seketika. Buat karyawan yg dengan gaji pas-pasan, perlu waktu lama buat ngumpulin duit, apalagi demi keluarga tercinta. Saat rumah idaman belum bisa kebeli, terpaksa ngekos dulu or ngontrak. 

Susah banget nyari kontrakan..!!!

pas kita lagi gak butuh, banyak bgt rumah yang kosong, Giliran kita butuh, gak ada satupun yang kosong.. nasib nasib.. : (

Ternyata nyari kontrakan itu susah luar biasa pemirsa. * angkat bendera putih *

Ada sih bagus, tapi di gang. Bagus sih tapi kecil bgt. Ih ini bagus banget, harga cocok, bapak yang punya baik banget, tapi kejauhan. Ada yang bagus banget, harga cocok, deket kantor, tapi yg punya gak ada mulu. Ada yang lumayan bagus, harga murah, deket kantor, tapi  yg punya baru kesan pertama udah nyebelin. Ada yang bagus banget, deket kantor, ada taman, tapi setahun 50 juta. HARUS GIMANA!

Dan ternyata Cari Rumah Tidak Semudah Membalikkan Telapak Tangan..

Semoga alloh cepet kasih kita rumah yg deket dengen tempat ibadah, yang nyaman baik dalam lingkungan maupun untuk keluarga kita, bisa di jadikan tempat usaha walaupun hanya kecil2an dan orang yg punya rumah baik dan ramah.. secepat'nya ya alloh..

Ya Allah tolong bantu’lah kami.. Amiin..