Pernahkah
kamu merasa iri dengan kesuksesan, kehebatan, ketenaran, dan segudang kelebihan
lain yang dimiliki orang-orang yang kamu ketahui? Dan tanpa sadar kamu begitu
silau dengan kelebihannya, begitu senang mengetahui aktivitasnya yang penuh
dengan inspirasi, dan kamu teramat ingin menjadi sepertinya. Kamu merasa bahwa
dirimu sangat jauh dari sosoknya yang berkilau. Jika dirinya ibarat bintang
yang bersinar terang, maka kamu ibarat awan hitam di langit pekat. Kamu hanya
bisa mengintipnya, berharap suatu masa kan menjadi sepertinya.
Ya, mungkin
banyak di antara kamu yang pernah merasakan hal tersebut. Namun apakah
yang dapat kamu lakukan? Hanya menjadi manusia yang iri dengan
kelebihan-kelebihan orang lain, menjadi penonton segala kecemerlangan orang
lain, atau kamu justru ingin menjadi pribadi yang juga bisa mengibarkan segala
potensi positif kepada orang lain? Pilihan tersebut ada pada diri masing-masing
dengan Allah sebagai penggenggamnya.
“Aku
adalah aku.
Aku
bukan kamu, dia, atau mereka.
Aku
adalah aku dengan segala kelemahan yang ada.
Aku
dengan segala kelebihan yang Allah berikan.
Aku
yang berdiri tegak karena curahan cinta dan kasih sayang-Nya yang
melimpah ruah.
Maka
Aku, adalah aku yang kan bersinar terang dengan jalanku tuk menyinari sekitar
karena-Nya.”
Mungkin kamu
masih iri karena melihatnya di luar sana semakin berkilauan, sementara dirimu
masih merangkak menuju langit cita dan cinta. Aku, kamu, dia, dan mereka sudah
Allah berikan alur hidupnya masing-masing. Tak usah berkecil hati jika saat ini
kamu belum sesukses, secemerlang, sebaik ia yang telah lebih dahulu
menjemputnya. Tak salah jika kamu mengaguminya, tetapi jangan sampai membuatmu
lupa diri. Justru yang harus kamu lakukan adalah banyaklah belajar darinya,
ambilah energi positif darinya, dan terapkanlah energi itu dengan caramu
sendiri.
Yakinlah,
dirimu akan selalu punya tempat di hati segenap manusia dengan sinarmu yang
unik. Yakinlah bahwa dirimu akan mampu menjadi secemerlang dirinya ataupun
bahkan lebih dari itu. Percayalah bahwa “Aku adalah Aku. Aku bukan kamu,
dia, atau mereka. Aku adalah Aku yang kan bersinar terang dengan jalanku tuk
menyinari sekitar karena-Nya.” Just be your self, bersinarlah
dengan caramu sendiri..
(Mari terus
bersyukur :))