Senin, 21 Maret 2011

Di kutip Ulang dari ARtikeL, reNungaN, kisaH mOtifasi
























suatu nasihat yang sangat indah yang disampaikan seorang ayah kepada putrinya.
seorang ayah yang juga seorang mualaf. dia adalah Mohammad "The Greatest" Ali. seorang petinju terbaik pada masanya yang kemudian memutuskan untuk bersyahadat di atas ring tinju disaksikan jutaan penonton. katanya, "kepindahanku ke agama Islam adalah hal yang wajar dan selaras dengan fitrah-fitrah yang Allah ciptakan untuk manusia

sebagai seorang muslim, dia pun memberi nama putra-putrinya dengan nama islami "Muhammad, Maryam, Rasyidah, Khalilah, Jamilah, Hana dan Laila".

kisah ini dituturkan oleh salah seorang putrinya, Hana.

saat itu aku dan adikku Laila baru saja pulang ke rumah dengan mengenakan pakaian yang biasa kami pakai seperti halnya anak-anak yang lain seusiaku.

seperti biasa setibanya dirumah aku dan Laila langsung mencari ayah ke kamarnya. dan ayah pasti sudah berada di belakang pintu kamarnya untuk mengageti kami. setelah itu ayah selalu memberi kami hadiah berupa peluk dan cium sayang seorang ayah.

ayah kemudian memandangi kami dengan tatapan penuh kasih sayang dan meminta kami duduk di pangkuannya. ayah mengatakan sesuatu kepadaku yang tak kan pernah kulupakan.

ayah berkata, "Hana, setiap yang berharga yang Alloh ciptakan di dunia ini selalu terlindungi dan tidak mudah untuk mendapatkannya."

"Nak, dimana kamu akan menemukan mutiara? ya, di dasar laut yang dalam, tertutup dan terlindungi oleh cangkang yang indah. lalu, dimana kamu akan menemukan emas? ya, di dalam tanah, yang terlindungi lapisan bebatuan.

"tidak mudah bukan untuk mendapatkan mutiara di dasar laut dan emas di dalam tanah. kamu harus berusaha keras untuk mendapatkannya."

ayah kembali menatapku dengan penuh rasa sayang dan berkata "Nak, tubuhmu adalah aurat, yang suci, yang jauh lebih berharga daripada mutiara dan emas, maka tutuplah wahai putriku"

SUMBER: NOTES DARI "KEMBANG ANGGREK



Tidak ada komentar:

Posting Komentar